![]() ![]() Saudaraku, lemah piker ini merasakan tubuhmu, tabahmu yang terkikis dalam kisah yang pilu, memohon pertolongan, namun sayang, mereka malah berpaling wajah, nuraninya sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri, sedangkan kau, sanak saudara, karib kerabat harus berjuang gigih atau mati mendidih. Saudaraku, getar hati ini menelusuk dalam, terbujur kaku aku menatap luka, menetap dalam duniamu yang kelam, tersia-siakan, terusir sejauh-jauhnya, dan menghilang dalam waktu, sakit, dan air mata. Mencari matamu dan melupakan derita mereka. Penglihatanmu kian buram, samar, lalu melupakan.Ītaukah, mata ini sudah membusuk bersama hati yang redup redam. Terusir, terhina, terjatuhkan oleh keabaian. Suami, istri, keluarga, tak seperti kita, Orang tua bukanlah seperti orang tua kita, ![]() Lihat baik-baik, tatap tajam, jangan berpaling.Īnak-anak bukanlah seperti anak-anak kita, Tak ada sedikit senyum cinta yang berkata, Tak ada satu tangan yang mengulurkan kasih,
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |